Sekarang banyak sekali pemahaman-pemahaman yang menjadikan Islam ini semakin indah untuk dijalankan, semakin nikmat untuk dikaji, semakin membuat hati makin dekat dengan Sang Pemilik Cinta.
Perkembangan ini juga memunculkan berbagai kelompok kajian-kajian yang beraneka ragam mulai dari yang berbasis organisasi atau hanya kelompok kajian kecil saja mulai dari NU, Muhamadiyah, Persis, Salafy, Jamaah Tabliq, FPI, dan banyak lagi yang lainnya.
Berbagai kepentingan muncul dan mendompleng kajian-kajian saudara kita ini, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan kelompoknya.
Doktrin pemikiran pribadi atau kelompok yang disamarkan dengan penafsiran Al Qur'an dan Hadits dimasukkan dalam pola pikir saudara-saudara kita, sehingga yang tampak di permukaan adalah fanatisme kelompok, terjadi saling ejek mengejek, menjelek-jelekkan antar sesama, tidak lagi melihat bahwa kita semua sebenarnya satu Nabi yaitu Muhammad SAW, satu kitabullah yaitu Al Qur'an, satu keimanan yaitu beriman hanya semata mata kepada Allah SWT.
Jurang perbedaan itu makin transparan ketika tiap tiap kelompok ini mensuarakan dalam setiap kegiatan-kegiatannya termasuk publikasi lewat media radio, TV, surat kabar, ataupun tabloid-tabloid.
Perbedaan ini sudah mulai memunculkan bahwa pemahaman diluar kelompok kajiannya adalah salah, hanya pemahamannya lah yang sesuai dengan ahli sunnah wal jammaah dan ini sebagian sudah mulai mengakar ke anggota kajian dan mulai merusak hubungan silaturahim ketika dalam sebuah pertemanan, tetangga, anggota keluarga berbeda dalam kelompok pengajian.
Pemahaman sebagian saudara kita membawa akibat agama Islam ini makin kurang mendapat simpati dari orang lain (utamanya amerika dan kroninya), walaupun disisi lain banyak sekali saudara kita yang mampu memberikan penjelasan dan memberikan teladan baik yang benar sesuai Al Qur'an dan Hadist kepada orang non muslim sehingga mereka tertarik untuk memeluk agama Islam.
Marilah kita galang silaturahim, janganlah setiap perbedaan kita sikapi dengan menyalahkan orang lain dan menganggap diri kita sendiri yang benar.
Semoga Allah SWT membuka hati-hati kita untuk mengikatkan tali silaturahim ini.
Wallahu A'lam
agus.sulistyono@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar