Sabtu, 17 Maret 2012

Ada yang ”DATANG” Tentu saja ada yang ”PERGI”


Coba renungkan sejenak oleh kita tentang sebuah kata bernama ”datang”. Apa yang terpikir oleh Anda
ketika muncul kata ”Datang” tentunya aja ada kata lainnya sebagai pelengkap yang sempurna. Ada datang
tentu hadir pula kata “Pergi”.

Pikirkanlah, dalam keseharian kehidupan kita tak lepas dari kata 'datang dan 'pergi'.

Ingatlah apa saja yang telah kita peroleh, pelihara, genggam erat, kumpulkan, pastilah cepat atau lambat
akan pergi. Anak-anak tercinta yang kita sayangi dan rawat dengan kasih sayang dan cinta, Uang 

dan harta benda melimpah yang kita peroleh dan simpan; rumah megah dan segala isinya, kehormatan dan

martabat yang kita perjuangkan; jabatan atau posisi hebat yang diraih dengan bersusah payah ataupun 
semua yang kita akui sebagai milik sendiri sampai jiwa kita sekalipun selalu mencari jalan keluar dari
genggaman kita. Karena memang semua itu adalah milikNYA, dariNYA lah semua akan dikembalikan dan dimintakan
olehNYA, suka atau tidak suka, semuanya akan kembali............


Diibaratkan sebuah air mengalir sungai yang merindukan tuk mengalir menuju samudera. Segigihpun usaha kita

tuk membendungnya, air tetaplah air yang selalu mencari celah untuk meneruskan ribuan tetesannya.
Atau, angin akan mengangkat mereka ke awan-awan tebal dan menjatuhkannya ke atas lautan. Apa pun yang 

terjadi, semua itu akan pergi.


Pahamilah tiada yang kekal di muka bumi, bila ia tak meninggalkan kita, suatu ketika kitalah yang akan meninggalkan
mereka. Kita akan meninggalkan semua ini.


Dengan begitu sebenarnya tak ada alasan kita untuk mengakui semua keberuntungan yang kita peroleh di muka

bumi ini. Di kala semua yang kita telah genggam terhempas pergi, cobalah tuk tak meratapi dan menggangap
sebuah kemalangan. Cobalah untuk mengkhilaskannya, karena semua itu adalah miliknya, Sang Maha Pemilik segala.
Kapanpun pun DIA meminta, kita mesti siap karenanya. Kita dapat selalu siap untuk melepaskan kapanpun
dimanapun dan dalam kondisi apapun ia pergi. Sekali lagi semua memang berasal dariNYA dan akan kembali padaNYA. 



Bagi bendungan, tekanan arus air adalah beban berat. Bagi kita, tumpukan harta tak kalah beratnya. Maka, bila
ia harus pergi, relakan kepergiannya karena kepergiaan tersimpan butiran-butiran hikmah yang terkadang tak kita pahami. 

Ini membuat hati jauh lebih damai, lapang dan ringan melepas kepergiannya. Yakinlah ia akan datang dariNYA dan

mungkin saja yang wujud yang mungkin  berbeda dan bahkan dapat lebih baik.

Tak ada kata terlambat untuk memulai segala persiapan guna membekali diri dengan berjuta kebaikan, berbagi ilmu
bermanfaat kepada ribuan orang, dan segala ibadah serta doa terbaik yang senantiasa kita panjatkan..............karena
kita tak akan pernah tahu kapan akhir waktu mengetuk pintu bersemanyamnya jiwa.

(Selamat jalan sahabat baiku, salah satu tokoh transisiku yang hebat dan guruku...   ”Bapak Bambang Bhakti” selamat jalan
Menghadapi Illahi.... hanya tetesan air mata keikhlasan dan doa yang dapat kuberikan mengiringi ke pangkuan Illahi)


Mohamad Yunus, CHt, CPHR, MNLP 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar