Mungkin kita pernah berpikir mengapa kita diberikan sakit ? apakah sakit merupakan musibah yang datang pada kita ? apa tujuan Yang Maha Kuasa memberikan kita sakit ? Apa hikmah dibalik sakit yang kita derita ? Apakah kita perlu melakukan renungan dan evaluasi diri atas musibah berupa sakit yang kita alami ?
Apabila kita berpikir sejenak untuk pahami, sakit sebenarnya salah satu ujian yang diberikan Sang Pencipta kepada kita. Pada kenyatannya, dengan ujian atau cobaan yang datang, tentu saja reaksi tiap dari kita berbeda, mungkin dari kita tidak mudah menghadapinya, tidak sabar, menyesali kenapa musibah atau ujian itu datang, tetap sabar dan bersyukur, dan reaksi-reaksi lainnya. Bagi sebagian dari kita akan tersenyum bila mengetahui dengan baik bahwa Di balik semua musibah yang menimpa tersebut, ditemukan suatu kenikmatan yang luar biasa dan bila tetap bersabar, akan menggugurkan dosa-dosa bagaikan daun kering di pohon rimbun yang diterpa angin kencang. Seperti halnya dengan musibah-musibah yang kita alami dalam kehidupan ini entah dalam bentuk kesulitan, kesediaan, penderitaan ataupun kesenangan, sakitpun memberikan ujian pada kita apakah kita mampu lulus melewatinya dan hubungan kita dengan Sang Khalik semakin dekat ataukah sebaliknya.
Sebenarnya bagi seseorang yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang positif dan baik mengganggap bahwa di setiap aktivitas dalam hidupnya baik di kantor, rumah, maupun dilingkungan dimanapun dia berada akan selalu mendatangkan kebaikan. Karena dia menyadari ada 2 kondisi yang ada dalam diri manusia yaitu kesenangan dan kesedihan. Dimana ia akan selalu besyukur ketika mendapatkan kesenangan dan selalu bersabar ketika mendapatkan musibah.
Memang rasa bersyukur ketika mendapatkan kebaikan/kesenangan adalah sesuatu mudah untuk dilakukan tetapi tetap bersikap sabar ketika mendapatkan musibah adalah sesuatu tidak mudah untuk untuk dilakukan. Hal itulah yang akan membedakan tingkat kualitas seseorang. Semakin besar ujian yang diterima dan dia dapat bersabar maka semakin tinggi pela tingkat kualitas seseorang.
Hikmah lainnya selain sebagai penggugur dosa, adalah meningkatkan kesabaran dan keikhlasan kita menerima serta menjalankan setiap ujian, menambah pundi-pundi tabungan kita setelah kehidupan di dunia ini dan menghindarkan diri kita dari balasan buruk Sang Pencipta, mengikis dan pelebur rasa sombong karena semakin menyadari bahwa kita adalah mahluk yang lemah yang setiap saat dapat sakit, menjadi renta dan tidak berdaya dan akan selalu membutuhkan segala pertongan dariNYA, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mensucikan hati kita yang telah belajar bagaimana bersikap iklas sabar dan berserah diri.
Dengan demikian, apakah kita masih mengeluh dan menyalahkan orang lain dan Sang Khalik atas apa yang telah kita alami ? apakah kita masih enggan untuk mengevaluasi diri bahwa sakit adalah bentuk teguran dari tubuh kita yang selama ini kita abaikan dalam merawatnya selama ini dan malas untuk berkomunikasi tuk sekedar mendengar jeritan suaranya bahwa Anda tidak memperlakukannya dengan baik ? Itu pilihan Anda ! Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari sakit ini. (MY)
Have a positive day!
Salam Inspirasi
Mohamad Yunus, CHt, CPHR, MNLP
”Pikiran dan Tubuh adalah SATU”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar