Senin, 16 April 2012

Izinkan Hamba Bersujud


Oleh Silvani
Sore menjelang, si kecil baru saja terlelap. Aku bergegas menuju dapur. Setumpuk piring kotor telah menantiku. Duduk santai menikmati sore sepertinya tidak menjadi pilihan.
Bagi ibu rumah tangga dengan dua anak kecil sepertiku, aku harus pandai mengatur waktu. Saat anak terlelap adalah saatnya merapihkan rumah. Sebelum memulai mencuci peralatan makan, kunyalakan radio yang ada di sudut dapur, kupilih siaran radio islami.
Alhamduillah, sambil beraktifitas di dapur aku masih bisa mendapat ilmu. Semoga ilmu yang kudapat bermanfaat, menjadi pengingat diri yang seringkali lupa dan lalai…
Rupanya kali ini tausiyah telah selesai, sudah masuk sesi tanya jawab. Lewat telepon, seorang ibu mencurahkan isi hatinya… “Ustadz… pasca operasi saya tidak bisa lagi melakukan gerakan sujud… Saya sungguh merindukan sujud Ustadz, sekarang saya tidak bisa lagi merasakan nikmatnya sujud kepada Allah…”
Mendengarnya hati ini bergetar. Rasa ibaku untuk ibu penelpon, semoga beliau diberikan kesembuhan oleh Allah, dan bisa kembali melakukan sujud dalam shalatnya, aamiin.
Tak urung, aku merenung.. Bagaimana dengan kita yang diberikan kesehatan yang sempurna oleh Allah.. Adakah merasakan kerinduan untuk bersujud, atau malah kita lalai untuk rukuk dan bersujud kepada-Nya…
Adakah kita merasakan nikmatnya bersujud? Atau jangan-jangan sujud kita hanya sekedar mengugurkan rukun shalat tanpa pernah hati ini tertaut dengan Allah..
Alangkah beruntungnya kita, yang diberikan nikmat sehat oleh Allah. Kesehatan yang memungkinkan kita melakukan gerakan shalat dengan sempurna, dapat rukuk dan bersujud kepada-Nya…
Alangkah beruntungnya kita, yang diberikan anggota tubuh yang sempurna.Diberikan nikmat mata, telinga, tangan, dan hati. Adakah kita bersyukur kepada Allah?Apakah kedua mata, telinga, tangan dan hati ini kita gunakan untuk taat kepada-Nya? Atau malah kita kufur… Kedua mata, telinga, tangan, dan hati kita gunakan untuk bersuka ria dalam bermaksiat?
"Dan segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan juga para malaikat, dan mereka tidak menyombongkan diri". (Q.S An- Nahl: 49)
"Langit yang tujuh, Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh , Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun".(Q.S Al-Israa: 44)
Subhanallah, semua makhluk bersujud kepada Allah, hewan dan tumbuhan bahkan Gunung-gunung bertasbih memuji-Nya. Dan kita manusia, makhluk yang diciptakan dengan sempurna,yangterus menerus diberikanberbagai nikmat dan karunia tak terhingga oleh Allah.. Pantaskah kita enggan rukuk dan bersujud kepada-Nya? Masihkah kita lalai dengan shalat kita? Masih kita memiliki rasa sombong dalam diri?
Dari sudut dapurku, radio mengumandangkan azan Maghrib nan merdu… Yaa Rabb… Suara penyeru-Mu telah diperdengarkan… izinkan hamnba bersimpuh menghadap-Mu, menikmati saat terdekat dengan-Mu.
Menyungkurkan wajah, berserah diri kepada-Mu… Sungguh, betapa hina diri ini di hadapan-Mu, Duhai Rabb yang Maha Agung… Ampuni hamba… Lisan ini bertasbih, segala puji hanya bagi-Mu..
Yaa Rabb… jadikanlah hati ini selalu tunduk kepada-Mu, hati yang senantiasa bersujud kepada-Mu.
Ada sajadah panjang terbentang
dari kaki buaian
sampai ke tepi kuburan
kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan sujud
di atas sajadah panjang ini
diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki
mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara azan
kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud
tak lepas kening hamba
mengingat Dikau sepenuhnya 
(Sebuah Puisi karya Taufik Ismail)

Wallahu a’lam bishshawaab. Cibubur, 8Maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar